PROFIL STASI PANGGANG LELE
Posted on 11:56 AM by paroki_lodalem
Pendahuluan
Pada tahun 1960. Datang seorang guru SR (sekolah rakyat), setingkat Sekolah Dasar (SD) saat ini, yang beragama Katolik. Kebetulan, ia adalah mantan seminaris. Guru tersebut bernama Bpk. Sastro Atmojo. Tidak lama kemudian, pada buklan Januari 1965 datang pula seorang mantra kesehatan poliklini Kalipare, yaitu Bpk. F.X. Markawi. Ia bertempat tinggal di Duren kurang lebih selama satu tahun. Sejak itu, di Dusun Duren ada pelajaran agama yang dibantu oleh Bpk. Gino Ut. Dari Sidodadi Arjosari. Namun demikian, perkembangan umat Katolik belum tampak. Baru setelah beridiri Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) sekitar tahun 1967, perkembangan agama Katolik sampai ke dusun Panggang Lele, karena kedatangan guru-guru SMPK maupun SDK.di samping itu, karena adnya rentetan G 30 S/PKI, yang pada waktu itu disebut GTM.
Pada tahun 1960. Datang seorang guru SR (sekolah rakyat), setingkat Sekolah Dasar (SD) saat ini, yang beragama Katolik. Kebetulan, ia adalah mantan seminaris. Guru tersebut bernama Bpk. Sastro Atmojo. Tidak lama kemudian, pada buklan Januari 1965 datang pula seorang mantra kesehatan poliklini Kalipare, yaitu Bpk. F.X. Markawi. Ia bertempat tinggal di Duren kurang lebih selama satu tahun. Sejak itu, di Dusun Duren ada pelajaran agama yang dibantu oleh Bpk. Gino Ut. Dari Sidodadi Arjosari. Namun demikian, perkembangan umat Katolik belum tampak. Baru setelah beridiri Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) sekitar tahun 1967, perkembangan agama Katolik sampai ke dusun Panggang Lele, karena kedatangan guru-guru SMPK maupun SDK.di samping itu, karena adnya rentetan G 30 S/PKI, yang pada waktu itu disebut GTM.
Keadaan Geografis
Stasi Panggang Lele terletak di Desa Arjowilangun bagian Timut. Masuk dalam Kecamatan Kalipare. Dari Gereja Paroki berjarak kurang lebih 1,5 km. tanah pertanian berupa lahan kering dan tanah persawahan, walaupun ada aliran sungai di sebelah barat dan timur Dusun Panggang Lele. Untuk kebutuhan air minum cukup. Hanya saja untuk lahan pertanian, air masih kekurangan. Karena itu, sebagian lahan pertanian masih bergantung pada curah hujan.
Mata Pencaharian
Umat stasi Panggang Lele memiliki matga pencaharian yang sanga beragam, yaitu: bertani, beternak, pegawai negeri sipil, karyawan dan wiraswasta. Selain itu ada juga yang bekerja di luar jawa dan luar negeri. Dlam kegiatan wiraswasta berupa meubel dan perdagangan.
Ekonomi Umat
Seperti yang kami sebutkan di atas, maka ekonomi umat di sini cukup baik. Hasil yang diperoleh dari pertanian berupa padi, jagung dan tebu. Sedang dari peternakan berupa lembu, kambing dan babi.
Keadaan Umat dalam Hidup Menggereja
Stasi Panggang Lele terdiri atas dua kelompok/lingkungan, yaitu Panggang Lele Barat dcan Timur. Namun demikian dalam kegiatan doa dibagi menjadi edmpat kelompok. Tujuannya, agar yang biasanya tidak hadir dapat hadir karena jarak berdekatan. Sdang dalam hidup menggereja pada saat ini cukup baik. Dalam pendalaman iman, doa Rosario dan doa kelompok, kehadiran umat mengalami peningkatan. Di samping tiu, keikutsertaan umat dalam hal apapun cukup baik.
Data Umat
a. Jumlah KK : 88 KK
b. Jumlah jiwa :
v Laki-laki : 143 orang
v Perempuan : 146 orang
c. Jumlah keseluruhan : 289 orang
Keadaan Umat dalam Hidup Menggereja
Stasi Panggang Lele terdiri atas dua kelompok/lingkungan, yaitu Panggang Lele Barat dcan Timur. Namun demikian dalam kegiatan doa dibagi menjadi edmpat kelompok. Tujuannya, agar yang biasanya tidak hadir dapat hadir karena jarak berdekatan. Sdang dalam hidup menggereja pada saat ini cukup baik. Dalam pendalaman iman, doa Rosario dan doa kelompok, kehadiran umat mengalami peningkatan. Di samping tiu, keikutsertaan umat dalam hal apapun cukup baik.
Data Umat
a. Jumlah KK : 88 KK
b. Jumlah jiwa :
v Laki-laki : 143 orang
v Perempuan : 146 orang
c. Jumlah keseluruhan : 289 orang
No Response to "PROFIL STASI PANGGANG LELE"
Leave A Reply