PROFIL STASI KALIASRI
Posted on 1:05 PM by paroki_lodalem
PROFIL WILAYAH KALIASRI
Pendahuluan
Stasi ini dinamakan Kaliasri sekitar tahun 1999. Semula wilayah ini disebut wilayah Kalitelo. Wilayah ini dahulu bagian dari stasi Tumpakrejo. Karena perkembangan umat, akhirnya dimekarkan dengan membentuk stasi sendiri. Pertama kali pewartaan kabar gembira diawali di dusun Kalitelo dan Kaliombo. Pelajaran agama dan misa kudus diberikan oleh Rm. G.J.A Lohuis O. Carm pada tahun 1966. Umat dan simpatisan yang ikut cukup banyak. Ini disebabkan masyarakat banyak membutuhkan pegangan hidup dan tokoh yang rela membela nasib mereka.
Stasi ini dinamakan Kaliasri sekitar tahun 1999. Semula wilayah ini disebut wilayah Kalitelo. Wilayah ini dahulu bagian dari stasi Tumpakrejo. Karena perkembangan umat, akhirnya dimekarkan dengan membentuk stasi sendiri. Pertama kali pewartaan kabar gembira diawali di dusun Kalitelo dan Kaliombo. Pelajaran agama dan misa kudus diberikan oleh Rm. G.J.A Lohuis O. Carm pada tahun 1966. Umat dan simpatisan yang ikut cukup banyak. Ini disebabkan masyarakat banyak membutuhkan pegangan hidup dan tokoh yang rela membela nasib mereka.
Keadaan Geografis
Wilayah ini terletak di sebelah selatan stasi Tumpakrejo, tepatnya di desa kaliasri. Sehingga bisa dikatakan bahwa wilayah ini meliputi satu wilayah pedesaan. Yang sekarang terdiri dari lingkungan Kalitelo, Umbuldawe, Umbul Sari dan Kaliombo Timur. Jarak dari paroki kurang lebih 16 km. Keadaan tanah hampir sama dengan stasi Tumpakrejo. Tetapi di daerah ini banyak sumber air dan persawahan walaupun belum ada irigasi. Jadi kebutuhan air minum di sini tidak mengalami kesulitan.
Wilayah ini terletak di sebelah selatan stasi Tumpakrejo, tepatnya di desa kaliasri. Sehingga bisa dikatakan bahwa wilayah ini meliputi satu wilayah pedesaan. Yang sekarang terdiri dari lingkungan Kalitelo, Umbuldawe, Umbul Sari dan Kaliombo Timur. Jarak dari paroki kurang lebih 16 km. Keadaan tanah hampir sama dengan stasi Tumpakrejo. Tetapi di daerah ini banyak sumber air dan persawahan walaupun belum ada irigasi. Jadi kebutuhan air minum di sini tidak mengalami kesulitan.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian umat sebagian besar adalah pertanian. Tetapi ada juga yang pegawai negeri dan wiraswasta. Namun jumlah relatip kecil. Keadaan tanah pertanian di sini lebih baik dibanding Tumpakrejo. Namun demikian, pada tahun 2007 sebagian wilayah ini masih ada umat yang kekurangan bahan makan yang membutuhkan uluran tangan dari paroki.
Mata pencaharian umat sebagian besar adalah pertanian. Tetapi ada juga yang pegawai negeri dan wiraswasta. Namun jumlah relatip kecil. Keadaan tanah pertanian di sini lebih baik dibanding Tumpakrejo. Namun demikian, pada tahun 2007 sebagian wilayah ini masih ada umat yang kekurangan bahan makan yang membutuhkan uluran tangan dari paroki.
Ekonomi Umat
Karena sebagian umat bermata pencaharian sebagai petani, maka ekonomi umat tergolong rendah. Hal ini bisa dilihat dari kebutuhan pangan umat pada tahun 2007. Pada tahun itu masih ada umat yang masih perlu dibantu dalam hal pangan. Mungkin dalam hal ini umat masih belum mampu mengelola hasil pertaniannya. Yang mestinya kebutuhan pangan cukup untuk satu tahun, tetapi ada sebagian umat yang kekurangan.
Karena sebagian umat bermata pencaharian sebagai petani, maka ekonomi umat tergolong rendah. Hal ini bisa dilihat dari kebutuhan pangan umat pada tahun 2007. Pada tahun itu masih ada umat yang masih perlu dibantu dalam hal pangan. Mungkin dalam hal ini umat masih belum mampu mengelola hasil pertaniannya. Yang mestinya kebutuhan pangan cukup untuk satu tahun, tetapi ada sebagian umat yang kekurangan.
Keadaan Umat dalam Hidup Menggereja
Pada tahun 1994, umat berkembang di daerah Umbul Dawe. Umat Kalitelo dalam menggereja cukup semangat. Ternyata pada tahun 1985 sudah bisa didirikan kapel di atas sebidang tanah ukuran 6 X 14 m. Kapel ini diberkati oleh Bpk. Uskup Hadisumarto pada tahun 1986. Karena kapel ini dianggap kurang luas maka dijual dan dibelikan lagi di tempat baru. Di Kaliombo juga siap didirikan kapel. Sayangnya, usaha itu dihambat oleh sekelompok orang tertentu sehingga akhirnya gagal. Tapi keinginan untuk mendirikan kapel sangat besar dalam hati umat. Keinginan tersebut dikabulkan Tuhan. Di atas tanah ukuran 25 x 40 m di Umbuldawe sampai sekarang didirikan sebuah kapel walaupun sangat sederhana terbuat dari kayu dan tripleks.
Pada tahun 1994, umat berkembang di daerah Umbul Dawe. Umat Kalitelo dalam menggereja cukup semangat. Ternyata pada tahun 1985 sudah bisa didirikan kapel di atas sebidang tanah ukuran 6 X 14 m. Kapel ini diberkati oleh Bpk. Uskup Hadisumarto pada tahun 1986. Karena kapel ini dianggap kurang luas maka dijual dan dibelikan lagi di tempat baru. Di Kaliombo juga siap didirikan kapel. Sayangnya, usaha itu dihambat oleh sekelompok orang tertentu sehingga akhirnya gagal. Tapi keinginan untuk mendirikan kapel sangat besar dalam hati umat. Keinginan tersebut dikabulkan Tuhan. Di atas tanah ukuran 25 x 40 m di Umbuldawe sampai sekarang didirikan sebuah kapel walaupun sangat sederhana terbuat dari kayu dan tripleks.
No Response to "PROFIL STASI KALIASRI"
Leave A Reply