PROFIL STASI BARISAN-LODALEM
Posted on 5:36 PM by paroki_lodalem
PROFIL WILAYAH BARISAN-LODALEM
A. PENDAHULUAN
Kehadiran umat Katolik diawali di dusun Sidodadi pada tahun 1961. Perkembangan umat dimulai dari anak didik SDK Sidodadi Desa Arjosari. Mereka menerima sakramen permandian pertama pada tanggal 19 April 1965. Dengan sakramen permandian itulah, di sekolah ada doa bersama sekali dalam satu minggu. Kemudian berkembang doa-doa di rumah mereka yang sudah menerima sakramen permandian tersebut. Pada waktu itu masih dinamakan Stasi Arjosari. Dengan perkembangan umat tersebut akhirnya Stasi Arjosari tersebut menjadi Stasi Arjosari-Arjowilangun. Setelah terbentuk stasi Arjosari-Arjowilangun, lebih-lebih dengan meletusnya peristiwa G.30 S.1965 dan berdirinya SMP Katolik tanggal 17 Juli 1967 umat semakin banyak jumlahnya. Dengan itulah terbentuk wilayah Santo Paulus yang terletak di dua dusun, dusun Barisan dan Lodalem. Tempat pelajaran agama di Barisan Selatan di rumah Bpk. Suwatin (Gimin), di Barisan Utara di rumah Bpk. Wakit dan di Lodalem di rumah Bpk. Kasmorejo. Dan pada tahun 1967, tempat pelajaran agama tambah satu tempat di Lotekol. Tetapi di tempat ini tidak ada kelanjutannya.
B. LETAK GEOGRAFIS
Wilayah St. Paulus Barisan-Lodalem terletak diantara Stasi Sidodadi dan Stasi Pangganglele, tepatnya di gereja Pusat saat ini.
C. MATA PENCAHARIAN DAN EKONOMI UMAT
Mata pencaharian umat di wilayah ini beraneka ragam. Petani tidak bekerja khusus bertani, melainkan masih ada pekerjaan sampingan. Ada yang berdagang, beternak dan tukang bangunan. Di samping ada pegawai negeri dan karyawan.
Berkaitan dengan mata pencaharian di atas, maka bisa dikatakan kebutuhan umat sehari-hari cukup. Kebutuhan air cukup memadai. Dan selama ini belum pernah terjadi, ada umat kekurangan pangan.
D. KEADAAN UMAT DALAM MENGGEREJA
Kegiatan menggereja di wilayah ini, belum memenuhi apa yang diharapkan program paroki. Karena para pemuda banyak yang pergi kerja di luar dan menempuh pendidikan, sehingga yang ada di rumah kebanyakan kaum tua. Sehingga untuk pergi ke gereja sebagian umat hanya pada hari raya Natal dan Paskah saja. Dengan alasan tidak yang ada yang mengantar. Tetapi dalam doa kelompok dan sumbangan dana kepentingan gereja cukup baik.
A. PENDAHULUAN
Kehadiran umat Katolik diawali di dusun Sidodadi pada tahun 1961. Perkembangan umat dimulai dari anak didik SDK Sidodadi Desa Arjosari. Mereka menerima sakramen permandian pertama pada tanggal 19 April 1965. Dengan sakramen permandian itulah, di sekolah ada doa bersama sekali dalam satu minggu. Kemudian berkembang doa-doa di rumah mereka yang sudah menerima sakramen permandian tersebut. Pada waktu itu masih dinamakan Stasi Arjosari. Dengan perkembangan umat tersebut akhirnya Stasi Arjosari tersebut menjadi Stasi Arjosari-Arjowilangun. Setelah terbentuk stasi Arjosari-Arjowilangun, lebih-lebih dengan meletusnya peristiwa G.30 S.1965 dan berdirinya SMP Katolik tanggal 17 Juli 1967 umat semakin banyak jumlahnya. Dengan itulah terbentuk wilayah Santo Paulus yang terletak di dua dusun, dusun Barisan dan Lodalem. Tempat pelajaran agama di Barisan Selatan di rumah Bpk. Suwatin (Gimin), di Barisan Utara di rumah Bpk. Wakit dan di Lodalem di rumah Bpk. Kasmorejo. Dan pada tahun 1967, tempat pelajaran agama tambah satu tempat di Lotekol. Tetapi di tempat ini tidak ada kelanjutannya.
B. LETAK GEOGRAFIS
Wilayah St. Paulus Barisan-Lodalem terletak diantara Stasi Sidodadi dan Stasi Pangganglele, tepatnya di gereja Pusat saat ini.
C. MATA PENCAHARIAN DAN EKONOMI UMAT
Mata pencaharian umat di wilayah ini beraneka ragam. Petani tidak bekerja khusus bertani, melainkan masih ada pekerjaan sampingan. Ada yang berdagang, beternak dan tukang bangunan. Di samping ada pegawai negeri dan karyawan.
Berkaitan dengan mata pencaharian di atas, maka bisa dikatakan kebutuhan umat sehari-hari cukup. Kebutuhan air cukup memadai. Dan selama ini belum pernah terjadi, ada umat kekurangan pangan.
D. KEADAAN UMAT DALAM MENGGEREJA
Kegiatan menggereja di wilayah ini, belum memenuhi apa yang diharapkan program paroki. Karena para pemuda banyak yang pergi kerja di luar dan menempuh pendidikan, sehingga yang ada di rumah kebanyakan kaum tua. Sehingga untuk pergi ke gereja sebagian umat hanya pada hari raya Natal dan Paskah saja. Dengan alasan tidak yang ada yang mengantar. Tetapi dalam doa kelompok dan sumbangan dana kepentingan gereja cukup baik.
No Response to "PROFIL STASI BARISAN-LODALEM"
Leave A Reply