• Gua Maria Paroki Lodalem
  • Pelayanan Sakramen Ekaristi
  • Altar Paroki Lodalem
  • Perayaan Ekaristi

Profil Stasi Sidodadi

Posted on 10:25 AM by paroki_lodalem


Awal mula

Kehadiran umat Katolik di stasi Sidodadi dimulai pada tahun 1961 dengan kehadiran seorang guru dari desa Purworejo, bernama Bpk. Kaderi. Tujuannnya adalah untuk membantu pendirian Sekolah Dasar Katolik (SDK). Kedatangannya disertai oleh Rm. Louhuis O. Carm dan Bpk. Jono (dari paroki). Setelah SDK berdiri, Bpk. Kaderi tidak dapat melanjutkan karyanya di sini karena satu minggu kemudian ia diangkat sebagai Guru negeri (PNS).

Sebagai pengganti, kemudian datanglah Bpk. Gino Ut. Jumlah siswa pada waktu itukurang lebih 30 orang anak, diantaranya: JUMARI, PIKIR, SUKARI, TIMAN, KASEMIN, TARJI, KATIRIN DAN JARNO. Mereka inilah yang kemudian mendapat sakramen permandian pertama pada tanggal 19 April 1965, sejumlah 8 orang anak, yaitu;.

Pada awalnya, doa bersama diadakan di sekolah satu minggu sekali. Secara tidak langsung kehadiran baptisan pertama membantu pengembangan iman pada waktu itu, khususnya di Sidodadi dan Kedung Waru. Inilah cikal bakal paroki Maria Annunciata di kemudian hari.

Keadaan Geografis

Stasi St. Yohanes terletak di desa Arjosari Kec. Kalipare. Dari pusat paroki berjarak kurang lebih 2 km. Kondisi jalan raya sudah beraspal hot mix saat ini. Sebelum tahun 1990 an, daerah ini daerah kering. Untuk mendapatkan air minum saja, masyarakat harus mencari ke desa lain.

Syukur pada Allah bahwa pada akhirnya keadaan itu bisa diperbaiki. Telah ada 3 sumur bor dibuat. Salah satunya dibuat dengan peran aktif dari umat Katolik lewat kerjasama Bpk. Musito dan teman-teman seiman. Namun demikian, hal tersebut masih belum mencukupi untuk satu wilayah.


Mata Pencaharian

Sebagian besar umat dan masyarakat bermata pencaharian dari pertanian. Lahan yang dikerjakan adalah lahan kering yang bergantung pada curah hujan (tanah tadah hujan). Banyak juga di antaranya adalah buruh tani. Selain itu, ada beberapa orang yang bekerja sebagai Pegawai Negeri dan wiraswasta, antara lain tukang meubel dan tukang bangunan

Kondisi ini berakibat, perekonomian umat dan masyarakat rendah. Karena itulah banyak yang berusaha mencari kehidupan sebagai tenaga kerja wanita (TKW adau tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.


Semangat Hidup Menggereja

Sejak tahun 2010, berkaitan dengan Tahun refleksi Keuskupan Malang, Stasi ini dibagi menjadi empat (4) kelompok dari sebelumnya hanya dua kelompok saja. Pemekaran kelompok ini ternyata membawa hal yang positip untuk keaktifan umat. Kehadiran umat dalam doa-doa kelompok rata-rata 25 orang. Jumlah kehadiran yang sama terjadi ketika jumlah kelompok hanya dua. Itu berarti terjadi pertambahan sebanyak 100%.

Walaupun secara ekonomi umat sangat minim, tetapi semangat umat dalam paguyuban hidup menggereja pantas dikagumi. Program jimpitan beras, yang saat ini menjadi tradisi di seluruh paroki, diadopsi dari program stasi Sidodadi ini. Tujuannya untuk menggerakkan umat saling berbagi, Kerelaan umat untuk memberi sumbangan tenaga maupun materi, pantas dikagumi.


Data Umat

a. Jumlah KK : 48 KK
b. Jumlah jiwa :
 Laki-laki : 82 orang
Perempuan : 98 orang
c. Jumlah keseluruhan : 180 orang

No Response to "Profil Stasi Sidodadi"

Leave A Reply